SENAM
RITMIK
Senam ritmik merupakan gerakan senam yang dilakukan
dengan menggunakan irama musik atau latihan bebas yang dilakukan secara
berirama. Senam ritmik biasanya menggunakan alat - alat yang dipegang (hand
aparatus) , seperti: bola, tali, tongkat, simpai, dan gada. Dari sekiat alat
yang digunakan, bola merupakan alat yang paling sering digunakan dalam senam
ritmik dan sangat popuper di banyak negara. Seperti contoh senam ritmik bola
Medau yang berasal dari Eropa namun diklaim Jerman dan Swedia sebagai negara
asal senam ritmik Medau tersebut.
Contoh lain dari senam ritmik adalah gerakan dengan
menggunakan tali yang disebut dengan lompat tali. Gerakan ini sangat populer di
Swedia dan saat ini telah menjadi aktivitas anak - anak pada umumnya. Senam
ritmik sebenarnya tidak terpaku pada satu gerakan saja. Karena dalam senam
jenis ini selalu diharapkan muncul gerakan - gerakan baru sebagai hasil dari
kreativitas yang diciptakan sesuai dengan trend gerakan yang ada. Karena senam
ritmik sangat umum dilakukan secara berkelompok, baik itu di dalam kelas maupun
sebagai bentuk deminstrasi massal, maka sudah selayaknya siswa/anak menguasai
gerakan dasar terlebih dahulu baru kemudian dengan kreativitas mereka dapat
tercipta gerakan - gerakan baru yang lebih kreatif.
Aerobik merupakan salah satu jenis senam ritmik yang sangat
umum di masyarakat. Pada dasarnya senam ritmik merupakan senam yang dilakukan
untuk menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan serta untuk membina dan
meningkatkan seni gerak. Bila dilihat berdasarkan prinsip senam, antara senam
ritmik dengan senam biasa tidak ada perbedaan yang berarti. Hanya saja pada
senam ritmik ditambahkan unsur musik irama yang mengiringinya. Selain itu, pada
senam ritmik lebih menekankan irama, kelenturan tubuh, serta kontinuitas
gerakan.
Walaupaun baru mulai resmi dikembangkan pada tahun 1983,
perkembangan senam ritmik sangat cepat. Ini karena senam ritmik banyak
dikembangkan di sekolah - sekolah terutama sekolah dasar sehingga bermunculan
lah gerakan - gerakan senam ritmik yang sangat kreatif. Disadari atau tidak,
penggemar senam ritmik ini adalah kaum wanita. Ini terjadi karena dalam
melakukan senam ritmik diperlukan kelenturan tubuh dan kaum wanita sebagian
besar telah memiliki kelenturan tubuh bila dibandingkan dengan kaum pria.
SENAM IRAMA
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam
yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan
secara berirama.[1] Senam
ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat.[rujukan?] Alat yang sering
digunakan adalah ganda,
simpai,
tongkat,
bola, pita dan topi.
Unsur-unsur
yang diperlukan dalam senam irama adalah :
1. Kelentukan[rujukan?]
2. Keseimbangan[rujukan?]
3. Keluwesan[rujukan?]
4. Fleksibilitas[rujukan?]
5. Kontinuitas[rujukan?]
6. Ketepatan dengan irama[rujukan?]
Kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar
mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.[rujukan?] Hal ini sesuai
dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan.[rujukan?] Ada tiga hal
yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu :[rujukan?]
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
GERAK DASAR IRAMA
1.
Gerakan Langkah Kaki
a. Gerakan biasa
caranya[rujukan?]:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. langkah kaki kiri dan kedua
lengan di samping badan
3. melangkahkan kai kanan dan
jatuhkan pada tumit
4. dilanjutkan melangkah dengan kaki
kiri secara bergantian
b. Langkah Biasa
Caranya[rujukan?]:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. langkahkan kaki kanan di depan
kaki kanan ke depan
3. langkahkan kaki kiri di depan
kaki kanan dilanjutkan kedua kaki rapat
c. Langkah Keseimbangan
Caranya[rujukan?]:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. hitungan 1, malangkahkan kaki
kiri kedepan
3. hitung 2, kaki kanan menyusul
melangkah ke depan
2.
Gerakan Ayunan Lengan
a. Ayunan Satu Lengan
1. Ayunan satu lengan depan belakang
Carany[rujukan?]:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tegak melangkah ke kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan
b. Tahap Gerakan
- ayunkan tangan satu per
satu ke belakang dan ke depan
- saat mengayun diikuti
kedua lutut mengeper
- gerakan dilakukan 6 x 4
dihitung dengan irama 4/4 ketukan
c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak, langkah
kiri
- kedua lengan lurus ke
depan
2. Ayunan Satu Lengan dari Depan ke Samping
Caranya[rujukan?]:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tegak, langkah ke
kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan
b. Tahapan Gerakan
- ayunkan lengan satu per satu
- saat mengayunkan diikuti kedua
lutut mengeper
- gerakan dilakukan 6 x 4
dihitung dengan irama 4/4 ketukan
c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak
- kedua lengan lurus ke depan
3. Ayunkan Satu Lengan ke Samping Bersamaan memindahkan Berat Badan
Caranya[rujukan?]:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tagak kedua kaki
dibuka, kedua lengan terlentang
- pandangan kedepan
b. Tahap Gerakan
- mengayun lengan kanan dan kiri
ke arah kiri dan kanan
- saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper dan berat badan dipindahkan
kekanan dan kiri
- gerakan di lakuakan 6 x 4
hitungan dengan irama 4/4 ketukan
c. Akhir Gerakan
- Berdiri tegak, kedua lengan terlentang, pandangan
ke depan.
- langkah kiri
- kedua lengan lurus ke depan
BAB I
KEBUGARAN JASMANI
KEBUGARAN JASMANI
A. Pengertian kebugaran
Kebugaran jasmani
adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efesien tanpa
timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.
Setiap orang membutuhkan kebugaran jasmani yang baik, agar ia dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan efektif dan efesien tanpa mengalami kelelahan
yang berarti.
Tidak menimbulkan
kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan
atau aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.
Kebugaran jasmani
merupakan sari utama cikal bakal dari kesegaran jasmani secara umum. Jadi
apabila orang dalam keadaan segar salah satu aspek pokok yang nampak adalah
keadaan penampilan jasmaninya. Dengan demikian seseorang tidak dapat mencapai
kesegaran jasmani secaramenyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan
kesegaran jasmani yang baik.
B.
Manfaat latihan kebugaran jasmani
Latihan kondisi fisik
memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan
derajat kebugaran jasmani. Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat
menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.
Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang kian tinggi pula kemampuan
kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanyanya kian produktif jika
kebugaran jasmaninya kian meningkat.
Disamping itu latihan
fisik berguna untukmencegah cidera selama melakukan kegiatan fisik yang berat.
Kalau kondisi fisik baik,maka akan
terdapat:
1.
Peningkatan dalam kemapuan sistem
sirkulasi dan kerja jantung
2.
Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan,
stamina, kecepatan, dan komponen fisik lainnya
3.
Ekonomis gerakan yanglebih baik pada
waktu latihan
4.
Pemulihan yang lebih cepat dalamorgan-organ
tubuh setelah latihan
5.
Respon yang cepat dari organisme tubuh
kita apabila sewaktu-waktu diperlukan
C. Kebugaran digolongkan:
1. Kebugaran statis
Kebugara
statis adalah keadan seseorang yangbebas dari penyakit dan cacat. (bisa
dikatakan seseorangitu sehat).
2. Kebugaran dinamis
Kebugaran
dinamis adalah kemampuan seseorang bekerja secara efesien yang tidak memerlukan
ketrampilan khusus.
3. Kebugaran motoris
Kebugaran
motoris adalah kemampuan seseorang bekerja secara efesien yang menuntut ketrampilan
khusus.
D. Tes Pengukuran Kebugaran Jasmani
1. Kebutuhan tes dan pengukuran
kebugaran jasmani
a. Dalam proses pengukuran dibutuhkan alat pengukur, dengan alat
pengukur akan didapatkan
data yang merupakan hasil pengukuran.
b. Ciri khas dari pengukuran adalah adanya hasil yang berbentuk angka
atau skor.
c. Pengukuran merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam proses
penilaian.
d. Penilaian dapat dirumuskan sebagai proses penghargaan yang efektif terhadap tujuan yang
d. Penilaian dapat dirumuskan sebagai proses penghargaan yang efektif terhadap tujuan yang
akan dicapai.
e. Dalam pendidikan penilaian mempunyai beberapa variasi.
2. Fungsi tes dan pengukuran kebugaran jasmani.
a. Kebugaran jasmani merupakan bagian
dari total fitness
b. Dalam total fitness terdapat
beberapa komponen yaitu:
1) Anatomical fitness
2) Physiological fitness
3) Psychological fitness
E. Penjelasan tentang Physiological
fitness
1. kemampuan
untuk melakukan suatu tugas tertentu yang memerlukan otot (menurut Karpovich)
2. Kesanggupan
dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti (menurut Direktorat Jendral O.R dan Pemuda
F Unsur kebugaran jasmani:
1.
Strength (kekuatan)
2.
Power (daya tahan kekuatan dan kecepatan)
3.
Speed (kecepatan)
4.
Flexibility (kelentukan)
5.
Agility (kelincahan)
6.
Endurance (daya tahan)
G. Fungsi Tes Kebugaran Jasmani
1.
Mengukur kemampuan fisik siswa
2.
Menentukan status kondisi fisik siswa
3.
Menilai kemampuan fisik siswa
4.
Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa
5.
Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
6.
Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai penjasorkes
H. Tes kebugaran jasmani ini dapat
dibedakan menurut kelompok umur, yaitu:
•
Umur 6 – 9 tahun
•
Umur 10 – 12 tahun
•
Umur 13 - 15 tahun
•
Umur 16 – 19 tahun
I. Komponen Tes Kebugaran Jasmani
1. Tujuan
Mengukur kemampuan
fisik siswa dan menentukan tingkat kebugaran jasmani siswa
2. Alat dan fasilitas
a. Lintasan lari atau
lapangan
b. Stopwacth
c.
Bendera start dan tiang pancang
d.
Nomor punggung/dada
e.
Palang tunggal
f.
Papan berskala ukuran 30 x 150 cm
g.
Serbuk kapur
h.
Penghapus
i.
Frmulir pencatat hasil tes dan alata tulis
3. Butir-butir tes:
a.
Tes lari cepat 50 m
- Mengukur kecepatan lari seseorang.
b.
Tes gantung angkat tubuh 60 detik (putra) dan gantung siku tekuk (putri)
- Mengukur kekuatan dan daya tahan otot
lengan dan bahu.
c.
Tes baring duduk 60 detik
- Mengukur kekuatan dan daya tahan otot
perut.
d.
Tes loncat tegak
- Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif)
otot tungkai.
e.
Tes lari jauh (800 m putri dan 1000 m putra)
- Mengukur daya tahan (cardio respiratory
endurance)
4. Petunjuk Pelaksanaan tes:
1. Lari 50 meter
a.
Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b.
Alat dan fasilitas terdiri dari:
1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak
licin, berjarak 50meter, dan mempunyai lintasan
lanjutan.
2) Bendera start
3) peluit
4) Tiang pancang
5) Stopwach
6) Serbuk kapur dan alat tulis
c.
Petugas tes
1) Petugas keberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil
d.
Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
2) Peseta berdiri di belakang garis start.
3) Gerakan:
(a) Pada aba-aba “Siap” peserta
mengambil sikap start berdir.
(b) Pada aba-ba “Ya” peserta lari secpmungkin
menuju garis finis, menemph jarak
50meter.
(c) Lari masih bisa diulang apabila:
(1) Pelari mencuri start
(2) Pelari tudak melewati garis
finish
(3) Pelari terganggu dengan
pelari lain.
e.
Pencatat hasil
1) Hasil
yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak
50meter, dalam satuan waktu detik.
2) waktu
dicatat satu angka di belakang koma.
Gambar 1. Rangkaian Tes Lari 50 meter
2. Tes gantung angkat tubuh untuk putra,
tes gantung tekuk siku untuk putrid
a. Tes gantung angkat tubuh 60 detik,
untuk putra
1) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur
kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu.
2) Alat dan fasilitas terdiri atas:
a) Lantai yang rata dan bersih
b) Palang tunggal yang dapat diatur
tinggi rendahnya, sesuai dengan peserta, palang pegangan
terbuat dari besi berdiameter ¾ inci.
c) Stopwach
d) Serbuk kapur atau magnesium karbonat,
e) Alat tulis
3) Petugas tes
a) Pengamat waktu
b) Penghitung gerakan merangkap pencatat
hasil.
4) Pelaksanaan
a) Sikap permulaan
Peserta berdiri dibawah palang tunggal.
Kedua tangan berpeganagan pada palang tunggal selebar
bahu, Pegangan telapak tangan menghadap
kearah letak kepala.
b) Gerakan
i.Mengangkat tubuh dengan membengkokan
kedua tangan, sehingga dagu menyentuh atau
berada di atas palang tunggal, (lihat
gambar 4) kemudian kembali kesikap permulaan. Gerakan
ini dihituing satu kali.
ii.Selama melakukan gerakan, mulai dari
kepala sampai ujung kaki tetap lurus.
iii.Gerakan ini dilakukan
berulang-ulang, tanpa istirahat, sebanyak mungkin, selama 60 detik.
c) Angkatan dianggap gagal dan tidak
dihitung apabila
(1) Pada waktu mengangklat badan, peserta
melakukan gerakan mengayun.
(2) Pada waktu mengangkat badan, dagu
tidak menyentuh palang tunggal, dan
(3) pada waktu kembali sikap permulaan
kedua tangan tidak lurus.
5) Pencatat Hasil
a) Gerakan yang dihitung adalah angkatan
yang dilakukan dengan sempurna.
b) Gerakan yang dicatat adalah jumlah
(frekuensi) angkatan tang dapat dilakukan dengan sikap
sempurna tanpa istirahat selama 60
detik.
c) Peserta yang tidak mampu melakukan
tes angkat tubuh ini, walaupun telah berusaha diberi
nilai 0 (nol).
Gambar 2 Rangkaian Tes Angkat Tubuh
Putra
b. Tes gantung siku tekuk untuk putrid
1. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur
kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu.
2. alat dan fasilitas terdiri dari:
a) Lantai yang rata dan bersih
b) Palang tunggal yang dapat diatur
tinggi rendahnya sesuai dengan peserta. Palang pegangan
terbuat dari besi berdiameter ¾ inci.
c) Stopwach
d) Serbuk kapur atau magnesium karbonat.
3. Petugas terdiri dari:
a) pengamat waktu
b) penghitung gerakan merangkap pencatat
hasil.
4. Pelaksanaan
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas kepala peserta.
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas kepala peserta.
a. Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal,
kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar
bahu, pegangan telapak tangan menghadap
kebelakang.
b. Dengan bantuan tolakan kedua kaki,
peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap
menggantung siku tekuk, dagu berada di
atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan
selama mungkin.
Gambar 3 Tes Gantung Siku Tekuk Putri
3. Baring duduk 60 detik
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan
dan ketahanan otot perut
b. Alat dan fasilitas terdiri dari:
1) Lantai/lapangan rumput yang rata dan
bersih
2) Stopwacth
3) Alat tulis
4) Alas/tikar/matras jika diperlukan
c. Petugas tes terdiri dari:
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat
hasil
d. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
a) Berbaring telentang di lantai atau
rumput, kedua lutut ditekuk dengan 90o ,
kedua tangan jari-
jarinya berselang selip diletakan di±sudut belakang kepala atas.
b) Petugas/peserta lain memegang atau
menekan kedua pergelangan kedua kaki, agar kaki tidak
terangkat.
2. Gerakan
a) gerakan aba-aba “Ya” peserta bergerak
mengmbil sikap duduk, sehingga kedua sikunya
menyentuh kedua paha, kemudian kembali
kesikap permulaan.
b) gerakan ini dilakukan berulang-ulang
dengan cepat tanpa istirahat, selama 60 detik.
Catatan:
1. Gerakan tidak dihitung jika tangan
terlepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin lagi.
2. Kedua siku tidak sampai menyentuh
paha, dan
3. Mempergunakan sikunya untuk membantu
menolak tubuh.
e. Pencatat hasil
1) Hasil yang dihitung dan dicatat
adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan
dengan sempurna selama 60 detik.
2) Peserta yang tidak mampu melakukan
tes baring duduk ini , diberi nilai 0 (nol).
Gambar 4 Tes Baring Duduk
4. Loncat tegak
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya
ledak atau tenaga eksplosif.
b. Alat dan fasilitas terdiri dari :
1) papan berskala centi meter, warna
gelap, berukuran 30x50 cm, dipasang pada dinding yang
rata atau tiang. Jarak antara lantai
dengan angka nol (nol) pada skala yaitu 150 cm.
2) serbuk kapur.
3) alat penghapus
4) alat tulis
c. Petugas tes
Pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dahhulu ujung jari tangan
peserta diolesi dengan serbuk kapur atau magnesium
karbonat.
b) Peserta berdiri tegak dekat dingding,
kaki rapat, papan sekala berada disamping kiri atau
kanannya. Kemudian tangan tang dekat
dingding diangkat lurus ke atas, telapak tangan
ditempelkan pad papan bersekala,
sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
2) Gerakan
Peserta mengambil awalan dengan sikap
menekukan lutut dan kedua lengan diayun kebelakang ,
kemudian peserta meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan dengan ujung jari sehingga
menimbulkan bekas. b. lakukan tes ini
sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau dislingi oleh peserta
lain.
e. pencatat hasil
1) Raihan tegak dicatat
2) ketiga raihan loncatan dicatat
3) raihan loncatan tertinggi dikurangi
raihan tegak.
Gambar 5 Tes Loncat Tegak
5. Lari 1000 meter untuk putra dan 800
meter untuk putrid
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya
tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan
b. alat danfasilitas terdiri dari:
i. Lintasan lari 1000 meter untuk putra
dan 800 meter untuk putri.
ii. Stopwacth
iii. bendera start
iv. Peluiat
v. Tiang pancang
vi. alat tulis
c. Petugas tes terdiri dari:
i. Petugas keberangkatan
ii. pengukur waktu
iii. pencatat hasil
iv. Pembantu umum
d. Pelaksanaan
1). Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start.
2). Gerakan
i. Pada aba-aba “Siap” peserta menganbil
sikap start berdiri, sikap untuk lari.
ii. pada aba- aba “Ya” peserta lari
menuju garisa finis. Menempuh jarak 1000 meter untuk putra
dan 800 meter untuk putri.
Catatan:
1. Lari diulang bilamana ada pelari yang
mencari start.
2. Lari diulang bilamana pelari tidak
melewati garis finis.
e. Pencatatan hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai
saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis
finis.
2) Hasil yang dicatat adalah waktu yang
dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 1000 meter
untuk putra dan 800 meter untuk putri.
Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
Contoh penulisan:
Seseorang pelari dengan hasil waktu 3
menit 12 detik ditulis 3,12.
Gambar 6 Rangkaian Tes Lari12000 m Putra
dan 1000 m Putri
Tabel Norma Penilaian.Ø
No Jumlah Nilai Klasifikasi
1 22-25 BAIK SEKALI
2 18-21 BAIK
3 14-17 SEDANG
4 10-13 KURANG
5 5-9 KURANG SEKALI
Kriteria/norma tes kesegaran jasmani Indonesia
(Untuk siswa SMA usia 13-15 tahun putra)v
Tabel Nilai
NO LP GAT BD LT LJ N
1 0’’-6,7” 19 > 38> 66>
0’’-3'04” 5
2 6,8”-7,6” 11-15 28-37 53-65
3’05”-3’53” 4
3 7,7”-8,7” 6-10 19-27 42-52 3’54”-4’46”
3
4 8,8”-10,3” 2-5 8-18 31-41 4’47”-6’04”
2
5 10,4-dst 0-1 0-7 0-30 6’05”-dst 1
PENGANTAR PENGEMBANGAN
SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi , kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar/bahan
dan alat.
B. Prinsip
Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang
menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran
dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg,
taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber
belajar/bahan/alat, dan sistem
penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan
Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat
mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
5. Penentuan Jenis
Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar
peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.
Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan
kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah
sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi
dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi
bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta
didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan
dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,
jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses)
misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi
Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap
kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata
pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar. Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam.
7. Menentukan Sumber
Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek
dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media
cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.
Pengembangan Silabus
Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi,
dan ditindaklajuti oleh masing-masing
guru. Silabus harus dikaji dan
dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi
hasil belajar, evaluasi proses
(pelaksanaan pembelajaran), dan
evaluasi rencana pembelajaran.
G. Hal-hal yang Perlu
diperhatikan dalam Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan:
1. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan,
bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek
pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih
yang direncanakan secara sistematis
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina pertumbuhan
fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup
sehat dan bugar sepanjang
hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak
mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya
pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan, karena gerak sebagai
aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya
sendiri yang secara alami
berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan
dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek
kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat
terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta
life skill. Dengan diterbitkannya
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar
Nasional Pendidikan akan memberikan
peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan
nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan
nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta
pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
2. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengembangkan keterampilan
pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani
serta pola hidup sehat melalui
berbagai aktivitas jasmani dan olahraga
yang terpilih
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik
c. Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan gerak dasar
d. Meletakkan landasan karakter moral
yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan
kesehatan
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur,
disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
f. Mengembangkan keterampilan untuk
menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
g. Memahami konsep aktivitas jasmani
dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan
fisik yang sempurna,
pola hidup sehat dan kebugaran,
terampil, serta memiliki sikap yang positif.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran
Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk jenjang SMA/MA meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
a. Permainan dan olahraga meliputi:
olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor
non-lokomotor,dan manipulatif, atletik,
kasti, rounders, kippers, sepak bola,
bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,
serta aktivitas lainnya
b. Aktivitas pengembangan meliputi:
mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
c. Aktivitas senam meliputi:
ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan
senam lantai, serta aktivitas lainnya
d. Aktivitas ritmik meliputi: gerak
bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
e. Aktivitas air meliputi: permainan di
air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas
lainnya
f. Pendidikan luar kelas, meliputi:
piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki
gunung
g. Kesehatan, meliputi penanaman budaya
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan
perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat,
memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur
waktu istirahat
yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara
implisit masuk ke dalam
semua aspek.
4. Rambu-rambu
a. Ruang lingkup pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan terdiri dari enam aspek yang wajib dilaksanakan adalah
aspek permainan dan olahraga,
aktivitas pengembangan, uji diri/senam,
dan aktivitas ritmik, sedangkan aspek aquatik (aktivitas air), dan pendidikan
di luar kelas (outdoor
education) dilakukan jika terdapat
sarana dan prasarana pendukung
b. Dalam standar kompetensi mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan setiap aspek dirumuskan
dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dujabarkan
masing-masing semester.
c. Kompetensi dasar merupakan
penjabaran dari standar kompetensi, menggambarkan kemampuan minimal yang harus
dimiliki/dicapai siswa setelah
menyelesaikan satu periode pembelajaran
tertentu.
d. Jumlah waktu pelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan adalah 2 jam pelajaran /minggu, jumlah waktu
tersebut digunakan untuk
proses pembelajaran dan tes.
e. Untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap
salah satu atau beberapa cabang olahraga tertentu dapat dilakukan dalam
kegiatan
ekstrakurikuler.
f. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah :
1) tahapan pelaksanaan dilakukan
dimulai dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dari jarak yang dekat ke yang
jauh, dan dari tingkat kesulitan yang
rendah ke yang tinggi
2) pengorganisasian kegiatan
dilaksanakan secara perorangan, berpasangan, kelompok kecil dan besar.
3) Cara pelaksanaan kegiatan diilakukan
dengan latihan, menirukan, perlombaan, dan pertandingan.
g. Guru diharapkan dapat memanfaatkan
sarana dan prasarana yang tersedia untuk pelaksanaan pembelajaran.
h. Diharapkan dalam proses pembelajran
semua siswa dilibatkan secara langsung dalam praktk, hindari waktu menunggu
giliran yang lama.
i. Beberpa metode yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran adalah metode eksplorasi, diskoveri, pemecahan masalah,
komando, latihaan sirkuit,
latihan berbeban, latihan interval, dan
tugas.
j. Penilaian pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan lebih ditekankan pada penilaian proses, namun demikian
penilaian hasil juga perlu
diperhatikan .
k. Aspek yang dinilai dalam pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan meliputi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
l. Teknik penilaian dilakukan dengan
tes (melalui pengukuran), non test (melalui pengamatan)
m. Pemanfaatan teknologi imformasi dan
komunikasi dapat digunakan diantaranya untuk mengetahui tingkat kemampuan,
kebugaran jasmani, dan tes
pengukuran lainnya.
salam kenal :) . . . utk senam lantai sndri mulai populer di indonesia dri kapan yah ?? n apkh dri awalny jga sdh mmkai baju senam sperti skrg ini ??
BalasHapusSelamat Hangat Gannn,,,
BalasHapusInfonya sangak membantu sekali ... Untuk menyeselaikan tugas sy
klo boleh Biar lebih menarik sy kasih saran di tambah Vidio senam ritmik dan info tentang MOdel baju senam terbaru untuk Ritmik
Trimakasi... dan moga sukses
Salam kenal Gan
BalasHapusuntuk senam ritmik ini dilakukan pada waktu kapan ya? menurut Gan baju senam terbaru berkualitas dengan merk dan terbuat dari bahan apa yang nyaman dipakek senam maupun fitness? thanks :)
Senam ritmik ini asalnya dari negara mana yaa? dan mulai menyebar d indonesia tahun berapa yaa? dan mau tanya adakah pakaian senam atau baju senam muslim dengan trend saat ini dimana ya cari koleksi2nya?
BalasHapussebenarnya senam ritmik itu berasal dari negara mana ya...
BalasHapusdan untuk baju senam murah yang bagus buat senam ritmik itu seperti apa?
Trimss.. :D